Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

PEMILIHAN ALAT ANGKUT SAMPAH

  Untuk proses pengangkutan sampah mempertimbangkan faktor - faktor sebagai berikut: Umur teknis peralatan . Peralatan pengangkutan sampah seringkali berumur pendek. hal ini disebabkan karena korosi akibat lindi sampah.  Umur teknis gerobak sampah hanya 2 tahun, sementara gerobak motor 5 tahun, pick up 5 tahun. Topografi area pengumpulan sampah. Area datar dapat menggunakan gerobak sampah biasa sedangkan area bergelombang lebih mudah menggunakan gerobak motor atau pick up. Jarak tempuh . Keberadaan tempat pengumpulan sampah selanjutnya juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan alat angkut. Jarak TPS yang jauh dari sumber sampah menyebabkan ritasi atau area pengumpulan sampah terbatas. Pemeliharaan . Pemeliharaan alat angkut secara manual (gerobak) lebih sederhana dibandingkan pick up yang memerlukan biaya perawatan berkala seperti ganti ban, ganti oli, aki dan juga pembayaran pajak tahunan. Kemudahan pengoperasian. Semakin mudah dioperasikan maka akan semakin murah biaya operasionalny

Jenis Sampah Yang Tidak Boleh Dibuang ke TPA

TPA adalah Tempat Pemrosesan Akhir bukan Tempat Pembuangan Akhir. Hal ini sesuai dengan definisi yang tercantum di Undang - undang  Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Tidak semua jenis sampah boleh masuk TPA    Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. TPA hanya boleh menerima sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga . Sampah Rumah Tangga berupa sampah yang berbentuk padat yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari di rumah tangga dan dari proses alam yang berasal dari lingkungan rumah tangga. Sampah ini bersumber dari rumah per rumah atau kompleks rumah tangga. Sedangkan sampah sejenis rumah tangga yang berasal bukan dari rumah tangga berasal dari sumber lain, misalnya: pasar, pusat perdagangan, kantor, sekolah, rumah sakit (bukan limbah medis tapi yang berasal dari kantin atau dapur rumah sakit), rumah

DENSITAS SAMPAH

Densitas sampah adalah berat sampah yang diukur dalam satuan kilogram dibandingkan dengan volume sampah yang diukur tersebut (kg/m3 ). Densitas sampah dipengaruhi oleh komposisi, kadar air dan perlakuan sampah. Densitas sampah umumnya semakin padat saat di TPA. Hal ini disebabkan sampah dipadatkan saat dipindahkan ke pewadahan atau pengumpulan berikutnya. Data tipikal yang dapat digunakan sebagai berikut: Di pewadahan rumah             = 0,1 - 0,2 ton/m3 Di gerobak sampah                = 0,2 - 0,3 ton/m3 Di motor sampah / tosa          = 0,25 - 0,35 ton/m3 Di truk terbuka / dump truck = 0,25 - 0,45 ton/m3 Di arm roll truck                    = 0,25 - 0,40 ton/m3 Di TPA dengan pemadatan    = 0,50 - 0,60 ton/m3

PENTINGNYA PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH

Gambar
Pengumpulan dan pengangkutan sampah penting karena: Sangat berpengaruh terhadap citra suatu kota. Kebersihan suatu kota dipengaruhi oleh pengumpulan sampah. Sampah yang tercecer dan menumpuk di suatu tempat tanpa pengolahan lanjutan akan berpengaruh terhadap estetika suatu kota. Belum lagi masalah bau, air lindi dan lalat akibat tumpukan sampah tersebut. Tumpukan sampah menjadi indikator ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sampah. Pembiayaan untuk pengumpulan dan pengangkutan sampah relatif dominan dibandingkan pengelolaan sampah pada tahapan selanjutnya. Secara umum pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah 60 - 80% dari seluruh sistem pengelolaan sampah. Pengumpulan dan pengangkutan sampah melibatkan tenaga kerja yang relatif banyak. dan seringkali kualifikasi pekerja yang terlibat sangat rendah dengan pendidikan minimal. Lokasi pengumpulan yang tersebar memerlukan banyak tenaga kerja. Variasi armada dan rute yang dipilih akan berpengaruh pada efisiensi pengumpulan dan pen